Hidup Indah Tanpa Maksiat
Islam memiliki batasan dan aturan yang tidak bisa dengan mudah dilanggar. Hanya keadaan dan kondisi darurat yang memperbolehkan seseorang untuk menerobos aturan tersebut dengan kadar yang tidak berlebih. Semakin sering seseorang melanggar batasan dan aturan agama, semakin jauh dia dari Allah Subhanahu Wa Taala. Beberapa hanya ibarat angin yang keluar dari dubur yang
akan terhapus dengan istighfar dan ibadah. Beberapa bagaikan gundukan batu yang tak mudah digeser kecuali dengan taubat dan istighfar penuh.
Syaithan sangat menginginkan manusia terjerumus dalam lembah dan jurang neraka, yaitu dengan menjauhkan hamba-hamba Allah dari ketaatanNya dan menggoda mereka untuk turut masuk kedalam perangkap. Apabila ia telah jauh dari Allah Subhanahu Wa Taala semakin mudah syaithan menjerumuskannya.
Dalam hadits riwayat Imam Ahmad Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasalam bersabda:
الشَّيْطَانُ ذِئْبُ الْإِنْسَانِ
“Syaithan itu bagaikan serigala bagi seorang muslim.(Sebagaimana serigala yang menangkap seekor domba.)”
Apabila hamba tersebut telah terperangkap dalam jerat maksiat hal tersebut semakin menjauhkan ia dari pintu-pintu rahmat dan mendekatkan ia ke pintu laknat. Lantas apa yang akan bisa diharapkan dari seseorang yang rahmat Allah saja menjauh darinya?
Bukankah sudah sangat gamblang Allah Subhanahu Wa Taala peringatkan dalam kitabNya.
هو عدو لكم
“Syaithan itu adalah musuh kalian Al-Kahfi : 50
Lantas masihkah kita menjadikan musuh kita sebagai penunjuk jalan yang akan menuntun kita dan menemaninya terjerumus kekal didalam neraka?
Gunung yang tinggi adalah tumpukan dari banyak kerikil, begitupun dosa kita, semakin banyak semakin mendekatkan kita ke neraka. Wal iyadzu billah
Komentar
Posting Komentar