UNTUKMU INDONESIAKU ; SAYA BANGGA JADI MUSLIM INDONESIA

SAYA BANGGA JADI MUSLIM INDONESIA.

Judulnya nasionalis-religis.

Intinya ada dua hal:

1. Saya bangga menjadi muslim.
2. Saya bangga tinggal di Indonesia.

Islam, siapa yang tidak banga menjadi seorang muslim?
Kecuali hanya muslim KTP. Namun jika kata ISLAM yang seharusnya menyatukan Alam dipetak-petak menjadi islam pasar malam, sehingga ada islam Indonesia, Eropa, India, atau islam Saudi Arabia. Maka substansi islam berupa ukhuwwah akan tercemar dan meninggalkan perpecahan umat yang begitu dalam dan perih.

Apa sih sebab kaum muslim tidak bersatu? Kita tahu bahwa perpecahan adalah hal pasti dan sunnah Ilahi kauni, artinya seberapapun kita ingin menyatukan ummat, yang ada hanyalah sekedar siasat. Karena hampir seluruh lapisan dan kelompok islam hanya mementingkan dan mengagungkan kelompoknya dan berdalih dengan da`wah fi sabilih.

Kita jumpai bahwa di negri ini tumbuh begitu subur bermacam sekte dan kelompok hingga mencapai hitunggan wafer tanggo RATUSAN. Sebut secara lirih seperti HTI, IM, PERSIS, LDII, DDII,Tabligh,  al Irsyad atau yang kawakan seperti  Muhammadiyyah, dan NU, bahkan yang sampai tahap "jelas" kafir seperti JIL, Ahmadiyyah, dan Syi`ah hidup rukun dalam satu negara, INDONESIA. Sekalipun setiap kelompok memiliki tujuan dan ambisi yang bermacam dan berbeda warna, namun semua masih berpayung dalam kata ISLAM versi masing-masing.

Maka tatkala ada satu golongan yang menyerukan untuk kembali kepada satu garis putih berupa sunnah dan menyatukan segala kata hizbi kedalam Al-Jamaah, mereka semua berteriak. Dengan satu mata anak panah dan mata tombak yang teracung kepada satu titik, yaitu SALAFI. Tanya kenapa?

Dengan langkah-langkah kecilnya si Salafi ini mencoba bangkit untuk menyampaikan, menjelaskan dan menyatukan, lebih tepatnya mengajak segala macam kelompok tersebut untuk kembali kepada satu jalan lurus dari bermacam jalan yang ada dan berbahaya berupa sunnah Rasul yang mulia.

Menyeru untuk meningalkan segala macam kesyirikan dan mengabdi hanya kepada satu Tuhan, untuk menjauhi bid`ah dan mengamalkan sunnah, menyeru untuk taat pada satu pimpinan dan tidak membikin tandingan, baik dalam keadaan susah-senang, bahkan jikalaupun ia mendzolimi kita.

Tapi ada diantara mereka yang lebih memilih bersikap enggan hanya karena tidak sesuai tradisi atau situasi dan ambisi.

Inilah Indonesiaku.

Dengan segala macam seruan dan tandingan, dengan segala macam tujuan dan harapan. Tapi saya bangga, dengan ini ladang dakwah semakin melimpah, banyak yang perlu diberi tahu biar tambah ilmu.

Sehinga tidak ada lagi yang mengatakan ini Indonesia bukan Saudi Arabia, atau ini Islam Indonesia hasil ulama tanah Jawa, bukan Salafi yang hanya imitasi zaman nabi.

Various. Credit by:

Komentar

Postingan populer dari blog ini

ANTARA NU, WAHHABI dan SYI`I