Merasa Benar Sendiri.
Semua orang pasti tidak suka dengan orang yang merasa benar sendiri,
tidak pernah sekalipun mau untuk menerima pendapat orang lain jika itu bertentangan dengan pendapatnya. Itu normal, karena sifat asli manusia itu lebih senang diikuti dan dipuji.
Yang jadi persoalan ialah, pengertian tentang "Merasa Benar" itu seperti apa? Apakah orang yang mencoba istiqomah diatas Sunnah dan bersabar diatasnya, kemudian ia bersikap selektif terhadap segala tatacara dalam ibadah, sehingga ia enggan untuk mengikuti dan menerima , apalagi mengamalkan sesuatu yang menurutnya itu salah bahkan bid`ah.
Atas dasar ini pula, maka setiap orang yang mencoba istiqomah diatas sunnah disebut MERASA PALING BENAR, bahkan tidak sedikit yang menganggapnya SOMBONG dan kemudian menyerupakan dengan tokoh terburuk sepanjang zaman IBLIS.
Mari kita selektif dan berpikir matang.!
Sekarang kita lihat siapakah yang sejatinya MERASA BENAR SENDIRI?
Atau bahkan dia yang enggan menerima pendapat orang lain hanya karena alasan kedudukan dan pangkat dilingkungan, dan apalagi itu hadits Nabi.
So sekaranglah saatnya muhasabah diri sendiri, jika mendapatkan kebenaran, sampaikan dan jangan sembunyikan. Jika melihat kemungkaran ingkari jangan diikuti!
Various
tidak pernah sekalipun mau untuk menerima pendapat orang lain jika itu bertentangan dengan pendapatnya. Itu normal, karena sifat asli manusia itu lebih senang diikuti dan dipuji.
Yang jadi persoalan ialah, pengertian tentang "Merasa Benar" itu seperti apa? Apakah orang yang mencoba istiqomah diatas Sunnah dan bersabar diatasnya, kemudian ia bersikap selektif terhadap segala tatacara dalam ibadah, sehingga ia enggan untuk mengikuti dan menerima , apalagi mengamalkan sesuatu yang menurutnya itu salah bahkan bid`ah.
Atas dasar ini pula, maka setiap orang yang mencoba istiqomah diatas sunnah disebut MERASA PALING BENAR, bahkan tidak sedikit yang menganggapnya SOMBONG dan kemudian menyerupakan dengan tokoh terburuk sepanjang zaman IBLIS.
Mari kita selektif dan berpikir matang.!
Sekarang kita lihat siapakah yang sejatinya MERASA BENAR SENDIRI?
Atau bahkan dia yang enggan menerima pendapat orang lain hanya karena alasan kedudukan dan pangkat dilingkungan, dan apalagi itu hadits Nabi.
So sekaranglah saatnya muhasabah diri sendiri, jika mendapatkan kebenaran, sampaikan dan jangan sembunyikan. Jika melihat kemungkaran ingkari jangan diikuti!
Various
Komentar
Posting Komentar